Ketika Cinta Sudah Disalah Artikan
Sudah jelas didepan mata dan tak bisa
dipungkiri bahwa cinta itu benar-benar buta. Mungkin telah membutakan hatiku,
begitulah cinta kalau hanya di dasarkan pada syahwat (hawa nafsu) semata, pada
ego juga. Padahal ini belum saatnya, kenapa mau-maunya aku mengobral cinta
suciku ini… Ya Rabb mungkin karena memang
iman hamba benar-benar masih sangat lemah. Syetan sudah berhasil
menertawakanku, sudah berhasil menjebakku benar-benar aku akui semua itu.
Astaghfirullah sampai berapa kali hamba taubat tapi tetap saja nafsu ini masih
bisa mengalahkan segala daya dan upayaku. Rabb harus dengan apa lagi aku
mematikannya?? Padahal pada dasarnya dan sampai kapanpun cinta itu tetap suci,
polos, bersih dan tidak direkayasa. Aku tau cinta memang fitrah, aku nggak bisa
mengelak dan tak dipungkiri kalau manusia itu hidup pasti akan merasakan cinta.
Yah normal-normal saja, kalau orang hidup dengan cinta bahkan mustahil kalau
orang hidup normal nggak pernah merasakan cinta. Tapi yang dipertanyakan, cinta
yang seperti apa??
Mungkin saat ini masih banyak cinta
yang disalah gunakan, mereka salah mengartikan dan memahami cinta. Contohnya
saja pacaran, pasti nggak asing dong dengan kata ini. Pacaran atas dasar cinta
SALAH BESAR bagiku.. oke tak dipungkiri akupun pernah jatuh cinta, mungkin aku
juga pernah menjalin hubungan dengan seseorang. Tapi dari situ aku belajar
tentang arti cinta yang sesungguhnya, cinta itu beda dengan pacaran lho.
Pokoknya menurutku pacaran itu gak jelas bangetlah statusnya. Sahabat bukan,
teman bukan, suami apalagi. Walaupun mungkin ada dampak positive dari pacaran
tapi pada kenyataannya tetap lebih dominan dampak negatifnya.
Terus lagi banyak
kok kemaksiatan yang berawal dari pacaran, dari mulai pegang tangan, pelukan, ciuman
terus terus wahh kebablasan dech! Kalau lagi berduaan serasa dunia milik
berdua, dan yang lain ngontrak mungkin. Nah pacaran itu kan juga termasuk salah
satu peluang atau celah untuk berzina dan menurut penelitianpun banyak kasus
hubungan seks bebas yang bermula dari pacaran. Padahal Allah sudah berfirman
dalam surat al-Isra’ ayat 32: “Janganlah kalian mendekati zina, karena
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang
buruk”.
Toh menurut pengamatan saya kalau dua insan yang
setelah putus cinta tidak sedikit dari mereka malah pada bermusuhan, nah
bukannya malah memutus tali persaudaraan kalau seperti itu. Banyak kan kita
dengar kalau sahabat bisa menjadi pacar, tapi sebaliknya jarang kita dengar
kalau pacar itu bisa menjadi sahabat. Apalagi kalau lagi pas putus cinta,, ehh
nangis lah, gak doyan makan lah, mengurung diri dikamarlah bahkan sampai
bersedih berhari-hari! Hiss untungnya apa coba??
Permasalahannya
itu mungkin karena kitanya kali yah yang kurang memahami hakikat cinta itu
seperti apa? Dan mungkin juga karena iman kita belum sekuat orang-orang shalih
tapi selama kita ingin berusaha menjadi orang shalih insya Allah bisa kok! Ternyata
susah benget ya untuk menjaga hati itu biar cinta kita benar-benar bersih sebersih
kertas putih dan nantinya akan kita persembahkan pada insan pilihan Allah untuk
kita. Tapi nyatanya memang semua itu masih langka adanya, masih banyak yang
belum bisa menyadari. Ibarat aja ya kalau kita membeli suatu barang dan disuruh
milih barang yang mau kita beli, pasti kita tetap milih yang masih baru, cling,
bersih, tersegel rapi daripada barang second, murahan, udah banyak yang megang.
Nah kalau gitu juga kenapa sih masih juga banyak orang yang suka gonta-ganti
pasangan padahal akhirnya yang terpilih tetap satu.
Kalaupun kita ingin mengenal dia
lebih jauh nggak harus lewat pacaran kok, ada cara yang lebih baik untuk
ditempuh. Misalnya kita bisa menanyakan suatu hal tentang dia lewat sahabat,
saudara, keluarga, ataupun orang lain yang kita anggap lebih banyak mengetahui
tentangnya. Ada juga proses ta’aruf (perkenalan), eitts ta’aruf beda lho sama
pacaran. Insya Allah proses ta’aruf itu lebih terjaga daripada pacaran. Allah
kan menciptakan laki-laki dan perempuan untuk saling mengenal/ ta’aruf (see Q.S
Al-Hujurat:13). Dan kalau kita ingin yang baik berarti kita juga harus berusaha
untuk menjadi baik dong. Cinta itu jangan mencari tapi menjadi, kita berusaha
menjadi baik dulu sebelum mencari yang baik. Kalau kitanya belum baik ya jangan
berharap mendapatkan yang baik. Sebaliknya kalau kitanya sudah berusaha menjadi
baik Insya Allah kita akan mendapat yang baik pula kok.
Lihat deh firman Allah SWT,
“Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki
yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan yang keji (pula), sedangkan
perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang
baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)…..” (Q.S An-Nur 26)
Cinta itu
menuntut pertanggung jawaban. Cinta menuntut keberanian. Cinta menuntut komitmen.
Cinta menuntut wadah yang tepat yaitu “PERNIKAHAN”.
So, duhai sahabat-sahabat,
teman-teman, saudara-saudariku yang Insya Allah ku cintai karena Rabb ku,
pesanku jaga hatimu untuk cinta sucimu, ya walaupun ku tau semua itu sangat
berat sekali. Karena aku sendiripun juga baru melatihnya. Kalau kau berhasil
menjaga hatimu untuk insan pilihan Allah nantinya, Insya Allah disana juga ada
yang menjaga hatinya untuk mu pula. Allahpun juga sudah menciptakan manusia
berpasang-pasangan kok, kalaupun kita belum menemukan jodoh kita di dunia Insya
Allah kita akan menemukannya diakhirat kelak karena rencana Allah itu lebih
indah. Semoga Allah senantiasa menjaga iman dan menjaga hati-hati kita semua.
Aamiin
Wallahu ‘alam
bisshawab.
(saat hatiku terbolak-balik karena rasa yang tak semestinya,
dan disaat maksiat tak lagi malu-malu merajai alam ini)
Rabu, 17 oktober 2012
Bumi Allah
Kota Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar